Kamis, 13 Juni 2019

7 Cara Mempercepat Load Time Blog Anda Tanpa Pindah Hosting

Kecepatan pemuatan (load time) merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan pengelola blog. Loading blog yang cepat berbanding lurus dengan kepuasan pengunjung dan SEO.
Loading yang lambat menjadi pemicu utama pengunjung untuk segera meninggalkan halaman tersebut. Dalam studi kasus yang dilakukan Akamai dan Gomez, sebanyak 47 persen pengunjung mengharapkan halaman termuat dalam dua detik dan 40 persen di antaranya meninggalkan halaman yang tidak termuat dalam tiga detik.

Untuk diketahui, manusia berkedip sekitar 3-4 detik sekali. Itu artinya, konten blog Anda harus termuat dalam sekali kedip mata. Luar biasa, bukan?
Namun, bagaimana jika blog Anda sekarang ini lambat dalam arti tidak memenuhi kriteria tersebut? Tentunya, Anda mesti mengoptimalkan kecepatan blog Anda guna memberi pengalaman terbaik kepada pengunjung.
Jangan khawatir jika tidak tahu caranya. Di bawah ini langkah demi langkah mempercepat loading blog Anda tanpa pindah hosting.

1. Pasang Plugin W3 Total Cache

Salah satu cara mempercepat loading blog yang efektif adalah dengan memasang plugin W3 Total Cache. Plugin ini membuat cache lebih mudah ditampilkan browser.
Bukan hanya itu, plugin ini juga meringankan pemakaian resource CPU hosting. Ujung-ujungnya, semua hal tersebut berdampak positif terhadap kecepatan blog.
Jujur saja, sebetulnya masih banyak plugin cache lain seperti W3 Super Cache. Meskipun demikian, saya merekomendasikan Anda menggunakan W3 Total Cache karena lebih komprehensif dan nyaman digunakan.
Untuk tahap-tahap menginstal dan mengatur plugin ini di WordPress Anda, baca postingan ini.

2. Lakukan Kompresi GZIP

Ketika Anda mengompres suatu berkas komputer menggunakan 7-Zip atau WinRAR, sudah tentu berkas Anda menjadi lebih ringan. Hal yang sama juga terjadi pada blog Anda jika Anda mengompresnya menggunakan GZIP.
Sebelum melakukan kompresi, Anda perlu memastikan apakah templat blog Anda sudah terkompresi dengan GZIP atau belum. Untuk tujuan tersebut, lakukan pengecekan lewat http://checkgzipcompression.com.
Jika Anda menemukan blog Anda belum terkompres, maka Anda dapat mengompresnya sekarang juga. Ada sejumlah cara guna mengaktifkan GZIP kompresi, satu di antaranya dengan memanfaatkan htmlaccess. Untuk itu, tambahkan baris di bawah ini.
<IfModule mod_deflate.c>
# compress text, html, javascript, css, xml:
AddOutputFilterByType DEFLATE text/plain
AddOutputFilterByType DEFLATE text/html
AddOutputFilterByType DEFLATE text/xml
AddOutputFilterByType DEFLATE text/css
AddOutputFilterByType DEFLATE application/xml
AddOutputFilterByType DEFLATE application/xhtml+xml
AddOutputFilterByType DEFLATE application/rss+xml
AddOutputFilterByType DEFLATE application/javascript
AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-javascript
AddOutputFilterByType DEFLATE image/x-icon
</IfModule>

3. Perkecil Ukuran Gambar

Gambar merupakan salah satu komponen penyumbang berat blog terbesar. Sekitar 60 persen bog yang lambat diakibatkan penggunaan gambar. Oleh karena itu, kita perlu melakukan suatu tindakan terhadap komponen yang satu ini.
Selain mengurangi intensitas penggunaan gambar, tindakan lain yang dapat dilakukan adalah memperkecil (kompres) bobot gambar. Ada berbagai cara memperkecil ukuran gambar di WordPress. Cara favorit saya adalah TinyPNG.com.
Baca postingan Cara Memperkecil Ukuran Foto dengan TinyPNG untuk mengetahui caranya.
Berapa ukuran gambar yang optimal? Sebetulnya tidak ada tolok ukur yang mutlak. Meskipun demikian, saya meromendasikan Anda mengunggah gambar tidak lebih dari 500 KB di suatu halaman.

4. Hindari Gambar Sebagai Latar Belakang Blog Anda

Cukup banyak juga blog yang dihiasi dengan latar belakang (background) yang mengandung gambar. Hasil riset terakhir saya menggunakan Pingdom Tool membuktikan bahwa pemakaian gambar sebagai background berpotensi memberikan hambatan loading blog sekitar 20 persen.
hasil pengaruh background blog
Oleh sebab itu, Anda tidak perlu ikut-ikutin mencamtumkan gambar sebagai latar belakang. Cukup tampilkan warna polos saja seperti putih, biru, coklat, atau warna favorit Anda lainnya. Bahkan, pemberian warna seperti ini memberikan kesan profesional dan minimalis.

5. Tampilkan Maksimal 7 Postingan pada Homepage

Cara lain mempercepat loading blog adalah dengan menyedikitkan tayangan postingan di halaman utama Anda. Hal ini karena semakin banyak daftar postingan di homepage maka permintaan (request) juga semakin sesak. Permintaan yang terlalu banyak membuat loading blog semakin lambat.
Untuk mengurangi jumlah postingan di homepage, pergi ke Pengaturan >> Membaca.
Fitur Membaca WordPress
Kemudian, ubah angka pada Halaman blog menampilkan paling banyak menjadi 7 pos.
Pengaturan jumlah postingan di Homepage

6. Batasi Penggunaan Widget

Sama halnya gambar, penggunaan widget secara berlebihan juga mengakibatkan pelonjakkan waktu muat blog. Lebih-lebih jika widget tersebut berisi konten nontekstual seperti foto, animasi, atau video.
Oleh sebab itu, cara yang paling mudah dilakukan demi mengatasi masalah tersebut adalah menghilangkan widget-widget blog Anda yang tidak penting.
Sebagai contoh, bekalangan ini saya melihat blogger pemula menaruh widget animasi ikan. Widget ini tidak begitu penting karena selain memberatkan loading blog, pengunjung juga tidak terlalu menghiraukannya.
Widget animasi ikan
Lantas, widget apa saja yang kiranya perlu ditampilkan? Widget seperti pencarian blog, pos populer, pos terbaru, dan berlangganan email.

7. Batasi Jumlah Iklan

Iklan merupakan metode monetisasi terpopuler dalam blog. Tak heran, iklan di blog acapkali menjadi penghasilan pokok sejumlah blogger.
Kendatipun demikian, Anda perlu membatasi jumlah iklan di blog Anda. Alasannya masih sama dengan poin sebelumnya, yaitu semakin banyak iklan maka blog Anda bakal semakin lambat diakses. Bukan hanya itu, berlebihan memasang iklan juga mempersulit navigasi pengunjung.
Mulai sekarang, kurangi jumlah iklan di blog Anda. Mengutip kebijkan program Google AdSense, jumlah iklan yang optimal adalah tiga buah atau kurang. Oleh sebab itu, pasang iklan di blog Anda tidak lebih dari jumlah tersbut.
Satu lagi, hindari iklan jenis pop-up (mengeluarkan jendela baru usai mengklik bagian tertentu). Selain memberatkan, iklan jenis ini amat dibenci pengunjung karena membuang-buang waktu serta mengalihkan mereka dari artikel yang tengah dibaca.
Di atas telah disingkap tujuh cara mengoptimalkan kecepatan blog. Lewat mempraktikkan langkah demi langkah di atas, saya mengharapkan loading blog Anda optimal. Jikat tidak, besar kemungkinan diakibatkan hosting yang kurang bagus. Pertimbangkan bermigrasi ke hosting yang lebih andal agar kecepatan blog Anda membaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar